Sosok Cantik di Demo 11 April PMII Kota Bogor: Paras Lugu, tetapi Orasinya Bikin Ngilu


Ada hal menarik saat ingar bingar demo mahasiswa di Kota Bogor pada Senin (11/4), terutama aksi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Unjuk rasa yang diikuti ratusan anggota dan kader PMII Kota Bogor itu menyimpan satu kisah unik.

Dari sekian banyak orator yang menyampaikan aspirasi, terdapat sosok mahasiswi cantik yang secara lantang menyuarakan harapan rakyat di hadapan ribuan polisi yang berjaga.

Dia adalah Siti Mawarda Alzamaya. Di tengah ingar bingar demonstrasi, wanita berdarah Sunda itu meneriakkan keluh kesah masyarakat.

Dara kelahiran 19 Oktober 2002 itu juga tanpa canggung menaiki mobil komando mahasiswa untuk berorasi dengan pengeras suara.

Pada demonstrasi bersama aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Bogor Raya beberapa waktu lalu, mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Ibnu Khaldun itu sempat ramai diperbincangkan lantaran berorasi dengan gaya nyentrik. Mawar -panggilan akrabnya- mengacungkan jari tengahnya ke arah ribuan personel kepolisian.

Kelakuannya itu langsung mengundang decak kagum dan riuh sorak ribuan massa aksi yang berunjuk rasa di kawasan Istana Bogor.

Kepada JPNN.com, Mawar mengatakan yang dilakukannya saat aksi unjuk rasa itu merupakan spontanitas.

"Saya melakukan itu semua karena geregetan kepada pemerintah saat ini yang tidak memedulikan nasib masyarakat kecil," katanya, Selasa (12/4).

Oleh karena itu, Mawar mengajak mahasiswa terus menyuarakan aspirasi masyarakat dan berperan aktif dalam mengawal kebijakan pemerintah.

"Bagaimanapun salah satu tugas mahasiswa itu ialah mengawal kebijakan publik dan sebagai penyambung lidah masyarakat," ujarnya.

Dalam aksi 11 April tersebut, PMII Kota Bogor mengusung empat tuntutan terhadap rezim pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai sudah menyengsarakan masyarakat kecil.

Pertama, PMII menuntut Presiden Jokowi mengevaluasi kinerja jajaran kabinetnya serta bertanggung jawab dan memastikan ketersediaan bahan pokok untuk masyarakat.

"Kami ingin agar pemerintah menyediakan bahan pokok dengan harga murah untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia," tegasnya.

Kedua, PMII menuntut Presiden Jokowi dan pemerintah pusat membatalkan rencana kenaikan PPN, PPH, PBB, dan BBM yang akan berdampak pada masyarakat kecil.

"Ketiga, kami mendesak Kementerian Perdagangan segera menyelesaikan permasalahan minyak goreng. Keempat, mendesak Kapolri agar segera mengevaluasi anggotanya yang melanggar protap dalam pengendalian masa," ujarnya.

PMII Kota Bogor memberikan waktu 3x24 jam kepada Presiden Jokowi untuk menyelesaikan empat tuntutan rakyat Indonesia itu.

"Jika dalam kurun waktu yang ditetapkan tidak ada tanggapan, kami siap kembali menggeruduk Istana Bogor dengan jumlah massa yang berlipat ganda,” ucapnya.

Sumber: JPNN.com

0 Komentar