TSd7TUO5TfC6BUM8BUr0BSz0
Light Dark
Kebakaran Besar di Pasar Anyar Bogor: 3 Kios dan 17 Lapak Hangus, Diduga Korsleting

Kebakaran Besar di Pasar Anyar Bogor: 3 Kios dan 17 Lapak Hangus, Diduga Korsleting

Daftar Isi
×


Tiga kios dan 17 lapak pedagang di Pasar Anyar (Pasar Kebon Kembang), Kota Bogor, terbakar hebat pada Minggu malam, 22 Juni 2025. Posisi api berada di basement dan lantai satu Blok B, memicu asap tebal dan menyulitkan penanganan awal api.

Petugas Damkar Kota dan Kabupaten Bogor langsung diturunkan. Total tujuh unit mobil pemadam dari Kota dan tiga dari Kabupaten bergabung mengatasi kebakaran. Mereka sukses menjinakkan si jago merah sekitar pukul 01.00 dini hari.

Menurut BPBD dan Damkar, dugaan kuat sumber api adalah korsleting listrik pada salah satu kios. Penyebab ini konsisten dengan insiden sebelumnya di bulan Juni, yang juga memicu kebakaran di Blok A.

Kebakaran kali ini menyerang ruang basement dan area dagang di lantai dasar hingga lantai satu. Api cepat menyebar karena struktur kios yang padat, meski pascajam operasional sehingga tidak ada korban jiwa.

Sumber lain seperti Kompas dan NTVNews menekankan bahwa kebakaran sangat memprihatinkan karena asap tebal terkonsentrasi dalam ruangan tertutup. Video dari petugas Damkar memperlihatkan kobaran api cepat naik, membuat kondisi pengap .

Warga sekitar ramai berdatangan menyaksikan. Ada puluhan bahkan ratusan orang yang melihat proses pemadaman, meski petugas meminta mereka menjauh untuk menghindari risiko air dan api menyembur.

Lokasi Blok B Pasar Anyar saat ini masih tertutup akses. Petugas masih melakukan pendinginan titik api dan investigasi lanjutan. Data kerugian belum jelas, sedang dihitung oleh Perumda Pasar Pakuan Jaya dan petugas BPBD.

“Tidak ada korban luka maupun jiwa,” demikian pernyataan Kepala BPBD Kota Bogor, Hidayatullah. Penanganan berhasil dilakukan dalam waktu kurang dari tiga jam. Penyelidikan untuk memastikan penyebab pastinya terus berjalan.

🧠 Panjangnya Sejarah Kebakaran di Pasar Anyar

Menariknya, ini bukan kebakaran pertama di Pasar Anyar bulan ini. Pada 6 Juni 2025, dua toko di Blok A juga terbakar. Api diduga berasal dari korsleting toko elektronik dan menyebar ke toko di sampingnya.

Kala itu, petugas Damkar mengerahkan tujuh mobil pemadam dari Kota Bogor dan satu dari Kabupaten. Api padam setelah sekitar 40 menit berjuang, tanpa korban jiwa. Estimasi kerugian saat itu mencapai ratusan juta rupiah.

Fakta berulangnya insiden serupa menunjukkan potensi risiko sistem listrik yang belum memadai di sebagian kios. Padahal pasar ini dikenal sebagai pusat dagang elektronik, pakaian, dan kebutuhan sehari-hari, sehingga beban kelistrikan tinggi.

🛠 Langkah Perbaikan Setelah Insiden Berulang

Pascainsiden di Blok A, Dinas Damkar dan pengelola pasar sempat melakukan inspeksi dan memastikan alat pemadam api ringan (APAR) tersedia. Namun berdasarkan kejadian baru, indikasi korsleting terus berulang.

Diperlukan audit kelistrikan menyeluruh. Standarisasi instalasi harus segera diperketat—khususnya untuk kios elektronik dan mesin cuci yang membutuhkan daya besar. Tanpa penanganan serius, insiden kebakaran siap terulang.

Pengaturan alur jalur evakuasi juga krusial—apasalnya basement kemungkinan besar tidak memiliki ventilasi memadai, sehingga asap menumpuk tinggi dan mempersulit petugas saat operasi.

📌 Dampak Sosial dan Ekonomi

Kebakaran dua kali dalam bulan yang sama memberi tekanan signifikan terhadap pedagang kecil. Aktivitas jual beli terganggu dan stok dagangan rusak. Bagi sebagian pedagang musiman, ini bisa jadi momentum kehilangan pendapatan.

Komunitas pasar terlihat berharap adanya bantuan sistem relokasi sementara hingga perbaikan selesai. Selain itu, BPBD diminta memberi pelatihan penanganan awal api kepada petugas pasar dan pedagang.

Dengan dua kebakaran besar dalam waktu dekat, Pasar Anyar harus segera bertindak sistemik. Korsleting listrik sejauh ini menjadi pemicu utama—mulai dari elektronik, mesin cuci hingga kekurangan instalasi memadai.

Dari sisi respons cepat, Damkar dan BPBD cukup kompeten: mereka menangani api dalam hitungan jam dan tanpa korban. Namun kesiapsiagaan preventif, regulasi fisik, dan edukasi pedagang wajib ditingkatkan.

Insiden 22 Juni 2025 adalah peringatan keras. Jika pengelola dan pemerintah tak segera mengadopsi standar keselamatan yang kokoh, bukan mustahil Pasar Anyar akan kembali terbakar. Sebaliknya, penguatan sistem proteksi dan budaya tanggap darurat akan membuat pasar ini tetap jadi pusat ekonomi kota—aman, produktif, dan bertahan dalam jangka panjang.

0Komentar