Wakil Ketua MPR RI, Bapak Hidayat Nur Wahid, menerima audiensi dari Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Bogor di Ruang Kerja Lantai 9, Gedung Nusantara III, pada Senin, 16 Juni 2025.
Hidayat Nur Wahid, yang lahir pada 8 April 1960 di Klaten, Jawa Tengah, adalah sosok politikus berpengalaman yang pernah menjabat sebagai Ketua MPR RI periode 2004–2009 dan kini kembali dipercaya sebagai Wakil Ketua MPR RI untuk masa bakti 2024–2029. Kariernya bermula saat ia menjadi salah satu deklarator Partai Keadilan pada 1998, lalu menduduki berbagai posisi strategis di DPR dan MPR RI.
Sebagai Wakil Ketua MPR RI, Hidayat memiliki peran kunci dalam merumuskan garis besar kebijakan kenegaraan dan menjaga fungsi representasi lembaga. Dalam dua periode terakhir (2014–2019 dan 2019–2024), ia aktif mendorong dialog antar-elite politik dan penguatan nilai-nilai konstitusional demi kesejahteraan masyarakat.
Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Bogor (PDPM Kab. Bogor) merupakan sayap kepemudaan dari organisasi Islam Muhammadiyah di tingkat kabupaten. Sejak Musyawarah Daerah VIII yang digelar pada 3 Mei 2025, PDPM Kab. Bogor menegaskan komitmennya sebagai “Pemuda Negarawan” yang terus membangun sinergi demi kemajuan lokal dan nasional.
Berbagai program strategis telah dilaksanakan PDPM Kab. Bogor, mulai dari pelatihan kepemimpinan, pengabdian masyarakat, hingga dukungan pada kegiatan sosial dan keagamaan. Lewat kegiatan Ifthar Jama’i, pengajian, hingga turnamen olahraga, PDPM berhasil merangkul pemuda lintas latar budaya demi membentuk karakter bangsa yang inklusif.
Audiensi pada 16 Juni 2025 ini menjadi momentum penting untuk menyelaraskan visi antara MPR RI dan PDPM Kab. Bogor. Delegasi muda menyoroti kebutuhan dukungan legislatif dalam memperkuat program kewirausahaan dan literasi digital bagi pemuda Kabupaten Bogor. Mereka berharap MPR dapat menjadi fasilitator kebijakan yang responsif terhadap tantangan globalisasi.
Langkah PDPM Kab. Bogor menemui tradisi positif MPR dalam menjaring aspirasi generasi muda. Sebelumnya, santri dan pelajar dari Santri Diplomacy Academy & OIC Youth Indonesia pernah mengadakan audiensi dengan Wakil Ketua MPR, Bapak Arsul Sani, untuk menguatkan dialog antara pemimpin parlemen dan komunitas pemuda demi masa depan yang lebih baik.
Dalam pertemuan itu, Hidayat Nur Wahid menegaskan bahwa MPR RI senantiasa membuka pintu bagi semua elemen masyarakat, terutama pemuda, untuk berkontribusi dalam perumusan empat pilar kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Komitmen ini sejalan dengan peran aktif Fadel Muhammad, Wakil Ketua MPR RI lainnya, yang rutin berdialog dengan pelajar dan mahasiswa di berbagai daerah.
Pertemuan juga membahas sejumlah isu krusial: peningkatan kualitas pendidikan vokasi, akses fasilitas teknologi informasi, hingga pemberdayaan UMKM pemuda. PDPM mengusulkan pembentukan “Kartu Pemuda Kreatif” untuk mempermudah akses pelatihan dan pendanaan, sebuah ide yang akan diusulkan dalam sidang komisi di MPR RI.
Hidayat menyambut baik gagasan “Kartu Pemuda Kreatif” tersebut dan berjanji akan menginisiasi panitia ad hoc di internal MPR untuk menelaah regulasi terkait. Ia menilai upaya inovatif seperti ini menjadi pilar penting dalam mempersiapkan generasi muda agar siap bersaing di era ekonomi digital.
Lebih lanjut, audiensi membicarakan rencana program ketahanan budaya di Kabupaten Bogor. PDPM berharap MPR turut membantu mempromosikan seni tradisi, termasuk wayang dan kesenian lokal, sebagai bagian dari diplomasi budaya nasional. Ini mengingat Hidayat sendiri dikenal sebagai anggota Dewan Pembina PEPADI (Persatuan Pedalangan Indonesia) yang aktif mendukung festival wayang internasional.
Di sela diskusi, Hidayat juga menyinggung pentingnya kolaborasi antar-ormas kepemudaan. Ia mengajak PDPM untuk memperluas jejaring dengan organisasi lain, seperti KNPI dan GMNI, agar sinergi lintas kelompok semakin kokoh dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat luas.
Audiensi ini menegaskan bahwa pertemuan antara Wakil Ketua MPR RI dan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Bogor tidak hanya seremonial, melainkan buah dari upaya panjang menjembatani kepentingan politik dan aspirasi pemuda. Kolaborasi ini diharapkan jadi model replikasi sinergi antar-institusi di seluruh Indonesia.
Audiensi ini menandai babak baru kemitraan strategis antara MPR RI dan komunitas pemuda. Dukungan legislatif yang memadai, ditambah semangat inovasi dari PDPM Kabupaten Bogor, diyakini akan menghasilkan program-program nyata yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup dan peran aktif pemuda dalam pembangunan nasional.
0Komentar