TSd7TUO5TfC6BUM8BUr0BSz0
Light Dark
 Dedie Rachim Wakili Kota Bogor di Forum Wali Kota Dunia 2025 di Vienna

Dedie Rachim Wakili Kota Bogor di Forum Wali Kota Dunia 2025 di Vienna

Daftar Isi
×


Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, kembali membuktikan eksistensi dan peran aktif Kota Bogor di kancah global. Kali ini, Dedie bertolak jauh ke Eropa, tepatnya ke Kota Vienna, Austria, untuk menghadiri Forum Wali Kota ke-14 World Cities Summit (WCS) 2025 yang berlangsung dari Rabu (2/7/2025) hingga Jumat (4/7/2025).

Kehadiran Dedie dalam forum bergengsi ini bukan sekadar jalan-jalan dinas luar negeri, tapi membawa misi serius: memperkenalkan Kota Bogor kepada dunia internasional dan memperkuat posisinya dalam jaringan kota-kota global. Dalam sebuah pernyataan, Dedie menegaskan bahwa partisipasi ini adalah bukti komitmen Pemkot Bogor dalam membangun tata kelola kota yang inovatif, inklusif, dan tentunya berkelanjutan.

"Forum eksklusif ini hanya mengundang wali kota dan pemimpin kota terpilih dari seluruh dunia. Ini bertujuan untuk mempertemukan para pemangku kepentingan kota global dalam membahas tantangan perkotaan masa depan, berbagi solusi inovatif, serta memperkuat jejaring kerja sama antarkota," ungkap Dedie dalam keterangannya, Rabu (2/7/2025).

Forum WCS 2025 memang bukan ajang sembarangan. Hanya segelintir kepala daerah dari berbagai penjuru dunia yang diundang untuk duduk bersama dan berbagi strategi, solusi, serta pengalaman dalam mengelola kota. Dedie hadir sebagai satu dari tiga kepala daerah Indonesia, bersama Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dan Bupati Bintan Roby Kurniawan.

Agenda forum ini cukup padat dan kaya gagasan. Para peserta forum akan membahas peran strategis kota-kota di dunia dalam menjawab tantangan global seperti perubahan iklim, urbanisasi yang makin cepat, ketimpangan sosial, dan kebutuhan mendesak akan inovasi tata kota. Sebuah diskusi yang terasa makin relevan, mengingat tantangan perkotaan kini datang dari berbagai sisi.

Dedie menjelaskan, ada lima subtema utama yang menjadi fokus dalam forum ini. Mulai dari penyediaan perumahan terjangkau melalui pendekatan kebijakan dan pendanaan inovatif, hingga pengelolaan air kota demi memperkuat ketahanan terhadap krisis iklim. Tema lain yang diangkat termasuk efisiensi layanan kota, kolaborasi global antar kota, serta transisi energi yang terintegrasi dengan perencanaan tata ruang.

“Dalam forum ini para delegasi akan mengikuti berbagai sesi diskusi strategis, presentasi studi kasus, serta kunjungan lapangan ke sejumlah proyek unggulan kota Vienna, seperti Karl-Marx-Hof, Seestadt Aspern, Nordbahnhof, dan Danube Island, yang merupakan contoh sukses dalam pengembangan kawasan perkotaan berkelanjutan,” beber Dedie.

Dengan tema besar “Kota Layak Huni dan Berkelanjutan: Solusi Lokal, Dampak Global”, forum ini menjadi ruang ideal untuk menunjukkan bagaimana solusi dari kota-kota seperti Bogor bisa memberi inspirasi bagi dunia. Bahkan meski berskala lokal, solusi inovatif yang diterapkan di level kota bisa punya dampak global jika diadopsi secara luas dan kolaboratif.

Kehadiran Dedie di forum ini juga bisa diartikan sebagai langkah strategis diplomasi kota. Kota Bogor bukan hanya dikenal sebagai kota hujan dengan sejuta kuliner atau sejarah panjang kebun raya. Namun kini mulai diperhitungkan dalam forum-forum internasional yang membahas masa depan kota-kota dunia. Gagasan lokal seperti program Bogor Sehat, revitalisasi kawasan, hingga penguatan layanan publik bisa jadi inspirasi global.

Tak hanya itu, partisipasi Kota Bogor di ajang ini berpotensi membuka peluang kerja sama internasional. Baik dalam bentuk pertukaran teknologi, skema pembiayaan pembangunan, hingga kolaborasi riset antar kota. Sehingga manfaatnya bukan hanya jangka pendek, tapi juga bisa membuahkan transformasi jangka panjang untuk tata kota yang lebih cerdas dan manusiawi.

Selain sebagai ajang berbagi gagasan, forum ini juga menjadi sarana untuk belajar dari kota-kota maju seperti Vienna. Proyek seperti Seestadt Aspern dan Nordbahnhof menunjukkan bahwa transformasi kota bisa dilakukan tanpa meninggalkan prinsip keberlanjutan. Konsep kawasan ramah lingkungan, transportasi publik efisien, hingga pengelolaan sumber daya yang bijak menjadi bahan refleksi yang penting bagi pembangunan kota-kota di Indonesia.

Dedie Rachim sendiri menilai bahwa momentum ini penting untuk terus memperkuat daya saing Kota Bogor. Bukan hanya di level nasional, tapi juga dalam skala global. Seiring dengan makin kompleksnya tantangan perkotaan, kemampuan berjejaring dan berkolaborasi antar kota menjadi salah satu kunci sukses masa depan.

Mewakili Indonesia bersama dua kepala daerah lain, Dedie berharap keikutsertaan Kota Bogor di forum ini bisa membuka banyak pintu. Pintu kerja sama, pintu pertukaran pengetahuan, dan tentu saja pintu kesempatan untuk membawa ide-ide segar pulang ke tanah air. Karena setiap kota punya potensi, tinggal bagaimana ia dikenalkan dan dikembangkan lewat jejaring yang tepat.

Melalui forum internasional ini, Bogor sedang menulis babak baru dalam diplomasi kota: dari kota hujan ke panggung global, dari solusi lokal menuju dampak dunia. Karena terkadang, ide paling sederhana dari gang sempit kota bisa jadi jawaban untuk dunia yang makin sempit oleh masalah.

0Komentar