TSd7TUO5TfC6BUM8BUr0BSz0
Light Dark
Wali Kota Bogor Serahkan 628 Buku Tabungan RTLH 2025, Dorong Rumah Sehat dan Layak untuk Warga

Wali Kota Bogor Serahkan 628 Buku Tabungan RTLH 2025, Dorong Rumah Sehat dan Layak untuk Warga

Daftar Isi
×


Dalam rangka memperingati Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543, Pemerintah Kota Bogor kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kali ini, Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim secara simbolis menyerahkan 628 buku tabungan bantuan sosial untuk program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun anggaran 2025. Acara ini berlangsung di Lapangan RW 02, Kelurahan Sindangbarang, Kecamatan Bogor Barat, Rabu (25/6/2025).

Penyerahan bantuan ini bukan sekadar seremoni, melainkan langkah konkret Pemkot Bogor untuk memperbaiki kualitas hidup warga, khususnya mereka yang tinggal di rumah-rumah yang tidak layak huni. Wali Kota Dedie menjelaskan bahwa alokasi anggaran ini bukan hanya soal bangunan, tapi lebih jauh lagi soal motivasi hidup dan kualitas kesehatan warga.

“Intinya kita alokasikan anggaran sebagai bentuk perhatian bagi masyarakat agar masyarakat termotivasi dengan diperbaiki rumahnya, kesehatannya meningkat, dan tentu semangat berusaha dan berjuang menafkahi semakin meningkat,” ujar Dedie Rachim.

Menurut Dedie, rumah yang sehat bukan hanya soal dinding kokoh dan atap tidak bocor. Ia menekankan pentingnya ventilasi udara dan pencahayaan yang baik sebagai faktor utama dalam mendukung tumbuh kembang anak. Rumah yang layak bisa memberikan ruang nyaman bagi anak-anak untuk belajar dan bertumbuh secara sehat.

“Ini juga menjadi bagian dari program Bogor Sehat,” tambahnya.

Dalam sambutannya, Dedie turut menitipkan pesan kepada Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) agar terus meningkatkan kualitas program RTLH. Salah satunya dengan menaikkan nilai bantuan agar perbaikannya benar-benar tuntas, mulai dari ventilasi, toilet, hingga septic tank yang berfungsi optimal.

Tak hanya sekadar mengurus infrastruktur, Dedie juga sempat berbagi kisah masa lalu saat ia masih menjabat sebagai Wakil Wali Kota Bogor mendampingi Bima Arya. Ketika itu, mereka menargetkan 5.000 rumah RTLH setiap tahun dan hasilnya justru melampaui ekspektasi. Total 33 ribu rumah berhasil diperbaiki dalam tiga tahun, melampaui target awal 25 ribu rumah.

Melihat pengalaman tersebut, Dedie mengusulkan agar ke depan, nilai bantuan RTLH dinaikkan dari Rp7 juta–Rp20 juta menjadi Rp25 juta–Rp30 juta. Meski jumlah penerima bisa jadi lebih sedikit, tapi hasilnya diharapkan lebih berkualitas dan benar-benar tuntas.

“Mungkin satu tahun bisa cukup untuk 2.000 rumah saja, tapi dengan nilai yang memadai, rumah yang benar-benar tuntas beres, rumah yang sehat sesuai standar kesehatan,” ucapnya.

Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Zenal Abidin, yang turut menyampaikan dukungannya. Ia menegaskan bahwa DPRD dan Pemkot Bogor sejalan dalam memastikan anggaran terus mengalir untuk kemaslahatan warga.

“Alhamdulillah di moment yang penuh berkah ini, dalam rangka HJB ke-543, kita tidak hanya merayakan dengan suka cita, tapi kita berkomitmen untuk terus membangun kesejahteraan dan keadilan sosial, terutama bagi warga Sindangbarang, Kecamatan Bogor Barat,” katanya.

Kepala Disperumkim Kota Bogor, Juniarti Estiningsih, menambahkan bahwa penyaluran bantuan RTLH saat ini dilakukan serentak di seluruh kecamatan. Untuk bulan ini, giliran warga Bogor Barat yang menerima. Selanjutnya, bantuan akan didistribusikan ke lima kecamatan lainnya.

Proses verifikasi, lanjut Juniarti, dilakukan secara menyeluruh. Setiap calon penerima bantuan harus melalui pengecekan lapangan agar bantuan benar-benar tepat sasaran. Pelibatan RT, RW, kelurahan, hingga kecamatan menjadi kunci agar pengajuan sesuai dengan kondisi riil di lapangan.

“Peruntukkannya harus untuk rumah. Anggaran itu berdasarkan usulan dari verifikasi administrasi di lapangan, masyarakat dibantu RT, RW, kelurahan, dan kecamatan mengusulkan besarnya, sehingga kami melakukan verifikasi lapangan, cocok tidak antara usulan dan kondisi yang memang real menerima bantuan,” jelasnya.

Juniarti juga menegaskan bahwa setiap penggunaan dana harus dilengkapi dengan laporan pertanggungjawaban yang transparan dan akuntabel. Pengawasan pun dilakukan secara berkala oleh tim verifikasi lapangan untuk memastikan tidak ada penyimpangan dalam penggunaan anggaran.

Menanggapi arahan Wali Kota Bogor terkait peningkatan kualitas RTLH, pihak Disperumkim akan menyiapkan perubahan regulasi. Nantinya, nominal bantuan untuk setiap rumah bisa mencapai Rp30 juta, lengkap dengan fasilitas dasar seperti toilet sehat, septic tank, hingga program jambanisasi.

“Kita akan merubah perwalinya dimana penerima bantuan RTLH ini akan dialokasikan Rp25 sampai Rp30 juta. Tapi seperti arahan pak wali, semua harus tuntas dan beres menjadi rumah sehat yang didalamnya ada program jambanisasi juga,” ucapnya.

Langkah Pemkot Bogor ini bukan hanya menyentuh ranah fisik perumahan, tapi menyentuh sisi kemanusiaan dan masa depan warganya. Sebab rumah yang sehat adalah pijakan utama untuk membangun generasi yang kuat. Dedie, DPRD, dan seluruh perangkat Pemkot terlihat satu suara dalam misi membenahi rumah rakyat.

Sebagai kota yang terus tumbuh, Bogor tak hanya mengandalkan pembangunan gedung pencakar langit atau mall megah. Di balik hiruk-pikuk kota, ada tangan-tangan yang peduli pada kehidupan warga kecil, yang diam-diam sedang membangun masa depan lewat satu rumah sehat, satu keluarga bahagia.

0Komentar