Warga di kawasan Ciomas, Kabupaten Bogor, mendadak dibuat heboh. Pagi itu, suasana yang biasanya tenang di area perkebunan mendadak berubah mencekam setelah ditemukan jasad pria tergantung. Belakangan diketahui, korban adalah seorang ketua RT berinisial D (39). Kejadian ini sontak mengundang perhatian warga sekitar.
Penemuan mayat ini pertama kali diketahui oleh seorang warga yang tak sengaja melintas di sekitar area kejadian, tepatnya pada Minggu (20/7). Sang warga mendapati korban sudah tak bernyawa, tergantung di sebuah pohon kebun. Spontan, ia pun langsung memberi tahu warga lainnya karena kaget melihat kondisi korban.
Kapolsek Ciomas, Kompol Iwan Wahyudi, membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan bahwa pihaknya langsung melakukan olah tempat kejadian perkara setelah menerima laporan dari masyarakat.
“Penemuan mayat laki-laki ditemukan dalam kondisi tergantung di sebuah kebun oleh warga sekitar,” kata Iwan, Senin (21/7/2025).
Penyelidikan awal dilakukan cukup cepat. Begitu laporan diterima, polisi dari Polsek Ciomas langsung turun tangan. Mereka memeriksa lokasi kejadian dengan saksama, menyisir area kebun, dan mulai mencari keterangan dari sejumlah warga yang mengetahui keberadaan korban.
Polisi Periksa Lokasi, Tak Temukan Tanda Kekerasan
Saat proses identifikasi berlangsung, polisi juga memastikan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Tidak ada luka mencurigakan, tidak ada bekas perlawanan. Semua mengarah pada satu dugaan kuat: korban mengakhiri hidupnya sendiri.“Jenazah korban ditemukan dalam posisi tergantung, dan dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” lanjut Iwan menjelaskan hasil penyelidikan. Hasil ini makin memperkuat dugaan bahwa korban bunuh diri. Namun begitu, pihak kepolisian tetap mengedepankan kehati-hatian dalam menarik kesimpulan.
Warga sekitar pun mulai berspekulasi, karena korban dikenal sebagai sosok yang cukup aktif di lingkungan. Sebagai ketua RT, D sering terlibat dalam kegiatan sosial dan cukup dikenal oleh warga. Tidak banyak yang menyangka pria itu akan memilih jalan tragis seperti ini. Beberapa warga bahkan menyebut D tampak biasa saja beberapa hari sebelum kejadian.
Usai olah TKP, polisi juga memeriksa beberapa barang bukti yang ditemukan di sekitar lokasi. Selain itu, beberapa saksi yang berada di dekat lokasi atau mengenal korban juga telah dimintai keterangan untuk memperjelas latar belakang peristiwa ini. Proses pemeriksaan ini penting, meski hasil awal tak menunjukkan adanya unsur pidana.
Keluarga Korban Menolak Autopsi, Jenazah Dimakamkan
Pihak keluarga korban, setelah diberi penjelasan mengenai kondisi korban dan hasil pemeriksaan, menyatakan menerima kejadian ini sebagai musibah. Mereka pun memutuskan untuk tidak melanjutkan proses autopsi terhadap jenazah D.“Oleh karena itu, jenazah korban langsung dimakamkan. Tidak ditemukan adanya kejanggalan di lokasi kejadian maupun pada tubuh korban,” ucap Iwan menutup keterangannya. Proses pemakaman berlangsung dengan suasana haru. Beberapa warga ikut mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Kasus ini menambah deretan peristiwa bunuh diri yang terjadi di wilayah Bogor dan sekitarnya dalam beberapa bulan terakhir. Fenomena ini memunculkan keprihatinan tersendiri, terutama soal pentingnya dukungan mental dan sosial dalam menghadapi tekanan hidup yang makin kompleks.
Tak sedikit warganet yang ikut merespons kabar ini dengan beragam reaksi. Ada yang mengirimkan ucapan belasungkawa, ada pula yang menyoroti pentingnya kepekaan sosial terhadap orang-orang di sekitar kita. Sebab kadang, orang yang terlihat baik-baik saja, justru menyimpan tekanan berat tanpa terlihat oleh mata.
Di sisi lain, peristiwa ini mengingatkan kita semua untuk lebih peduli dan terbuka terhadap isu kesehatan mental. Sebab tekanan hidup bisa dialami siapa saja, bahkan oleh sosok seperti ketua RT yang selama ini dianggap tangguh dan aktif di lingkungan. Jangan ragu untuk saling berbagi dan mencari bantuan jika terasa berat.
Akhirnya, peristiwa ini menyisakan duka mendalam, tak hanya bagi keluarga, tapi juga warga yang mengenal korban. Semoga ini jadi pengingat bahwa di balik senyum seseorang, bisa jadi tersimpan luka yang tak kasat mata. Tetap jaga koneksi, jaga empati, dan jangan lupa: sekecil apapun perhatian, bisa jadi sangat berarti.
0Komentar