TSd7TUO5TfC6BUM8BUr0BSz0
Light Dark
TPT Ambruk di SDN Gunung Putri 06, Warga dan Sekolah Minta Perbaikan Cepat Demi Keselamatan

TPT Ambruk di SDN Gunung Putri 06, Warga dan Sekolah Minta Perbaikan Cepat Demi Keselamatan

Daftar Isi
×


Tembok penahan tanah (TPT) dan pagar milik SD Negeri Gunung Putri 06 di Kampung Blok Mede, RT 03/RW 02, Desa Gunung Putri, ambruk pada Minggu, 6 Juli 2025. Kejadian ini terjadi usai hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak sore hingga malam hari. Kondisinya cukup bikin panik.

Tembok Penahan Tanah SD Gunung Putri 06 Ambruk, Warga Cemas dan Sekolah Terganggu

Masalahnya, lokasi TPT itu berdiri di area yang padat penduduk. Bukan cuma mengancam akses warga, longsor juga mengancam keselamatan siswa karena berada sangat dekat dengan jalan setapak yang tiap hari dilintasi. Bahkan enam ruang kelas yang berdiri di atasnya ikut terancam jika longsor susulan terjadi.

Pemerintah Desa Gunung Putri pun langsung gercep alias gerak cepat. Bersama para relawan dari Destana (Desa Tangguh Bencana), mereka bikin posko darurat di dekat area longsor. Spanduk peringatan pun dipasang sebagai upaya pencegahan agar tak ada warga yang melintas terlalu dekat ke titik longsor.

Antisipasi Sekolah: Libur Boleh, Tapi Jangan Sampai Kebablasan

Di tengah kekhawatiran itu, pihak sekolah juga ikut waspada. Kepala SDN Gunung Putri 06, Siti Masitoh, menegaskan bahwa keselamatan siswa jadi prioritas. Apalagi saat ini sekolah sedang libur akhir tahun ajaran. Tapi dia nggak ingin liburnya malah diperpanjang gara-gara bangunan belum aman.

"Kami sudah laporkan ke dinas, dan Sarpras sudah survei ke lokasi. Katanya mulai pembangunan hari Selasa kemarin. Kami berharap perbaikannya dipercepat, jangan sampai nanti anak-anak liburnya diperpanjang karena sekolah tidak aman," jelas Siti Masitoh dengan nada serius tapi tetap optimis.

Sekolah ini tercatat punya 177 siswa. Walau sedang masa libur, para guru dan staf tetap berjaga agar semua proses antisipasi berjalan baik. Siti berharap Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor bisa memastikan proses pembangunan berjalan lancar dan cepat, sebelum tahun ajaran baru dimulai.

Langkah Serius dari Pemerintah Desa dan Aspirasi ke DPRD

Kepala Desa Gunung Putri, Daman Huri, juga ikut bersuara lantang soal situasi ini. Ia menyebut bahwa TPT yang roboh dibangun menggunakan dana bantuan desa dari pemerintah pusat pada tahun 2023 lalu. Sayangnya, belum genap dua tahun, struktur itu malah sudah roboh diterpa hujan deras.

"Kami sudah kirim surat resmi ke Bupati Bogor, Dinas terkait, termasuk anggota DPRD Kabupaten Bogor agar perbaikan turap ini jadi prioritas. Ini membahayakan, dan harus segera ditangani," tegas Daman Huri. Ia berharap surat yang dikirim itu segera ditanggapi secara konkret.

Menurut Daman, keselamatan warga dan anak-anak sekolah tidak boleh ditawar-tawar. Jangan sampai karena lambatnya respons, nanti muncul korban jiwa. Apalagi jalur yang tergerus longsor adalah satu-satunya akses warga dan siswa ke sekolah maupun ke jalan utama kampung tersebut.

Fokus pada Keamanan Siswa dan Guru, Jangan Sampai Terlambat

Harapan semua pihak kini mengarah ke percepatan pembangunan TPT dan pagar sekolah yang ambruk. Kepala sekolah dan kepala desa sama-sama menegaskan bahwa mereka tidak ingin tahun ajaran baru dimulai dalam kondisi sekolah belum aman. Karena itu, proses pengerjaan harus segera dipacu.

Kondisi geografis di kawasan Gunung Putri memang cukup rawan. Kontur tanah miring dan curah hujan tinggi bikin wilayah ini mudah longsor. Karenanya, pembangunan infrastruktur sejenis TPT seharusnya memperhitungkan kualitas bahan dan kekuatan struktur, bukan sekadar formalitas anggaran.

Warga sekitar pun mendukung penuh gerakan darurat yang sudah dilakukan pemerintah desa. Namun, mereka juga berharap ada audit lanjutan terhadap kualitas pembangunan TPT yang sebelumnya dibangun dengan dana desa. Jangan sampai uang rakyat malah habis untuk proyek yang tak tahan lama.

Momentum Perbaikan Sekolah Harus Dimanfaatkan dengan Bijak

Kejadian ini sebenarnya bisa jadi titik balik. Bukan cuma soal memperbaiki tembok yang ambruk, tapi juga momentum evaluasi secara menyeluruh pada infrastruktur sekolah, apalagi yang berlokasi di wilayah rawan bencana. SDN Gunung Putri 06 mungkin bukan satu-satunya sekolah yang alami risiko serupa.

Kolaborasi antara pemerintah daerah, DPRD, dan masyarakat sangat penting untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Terutama karena sekolah adalah ruang belajar yang seharusnya jadi tempat paling aman dan nyaman bagi anak-anak. Mereka layak mendapat lingkungan belajar yang baik dan bebas ancaman.

Semoga saja, laporan yang sudah dikirim ke berbagai pihak bisa segera ditindaklanjuti. Karena buat warga Kampung Blok Mede dan para siswa SDN Gunung Putri 06, keselamatan bukan sekadar harapan, tapi kebutuhan mutlak. Jangan sampai bencana ini malah jadi rutinitas tahunan yang diabaikan.

Karena pada akhirnya, membangun sekolah bukan cuma soal gedung, tapi juga soal harapan yang kokoh. Dan harapan itu mestinya tidak boleh runtuh… seperti TPT yang kemarin ambruk.

0Komentar