TSd7TUO5TfC6BUM8BUr0BSz0
Light Dark
Atalarik Syach Penuhi Panggilan Polres Bogor Terkait Dugaan Perusakan Pagar

Atalarik Syach Penuhi Panggilan Polres Bogor Terkait Dugaan Perusakan Pagar

Daftar Isi
×


Aktor Atalarik Syach akhirnya memenuhi panggilan penyidik Polres Bogor pada Rabu (17/9/25). Ia datang didampingi kuasa hukumnya, Sofyan, untuk menjalani pemeriksaan terkait dugaan perusakan pagar milik rivalnya, Dede Tasno alias DT, di kawasan Cibinong yang tengah jadi sorotan publik.

Pemeriksaan Kasus Perusakan Pagar

Kepada awak media, Atalarik mengakui kehadirannya adalah bentuk itikad baik. "Karena saya dilaporin, ya beriktikad baik saja untuk menerima panggilan dari Polres Bogor ini untuk menerima pertanyaan terkait katanya ada perusakan pagar ya yang kemarin itu," jelas Atalarik usai pemeriksaan dengan nada tenang.

Selama proses pemeriksaan, Atalarik mengaku dicecar sebanyak 19 pertanyaan. Pertanyaan itu mencakup kronologi kejadian hingga laporan yang masuk. Namun, ia membantah tudingan pelapor. Menurutnya, pagar yang dimaksud sudah roboh akibat faktor alam. "Setelah berapa hari itu memang ada angin ribut di kawasan Cibinong," katanya.

Aktor senior itu menegaskan, robohnya pagar bukan karena ulahnya. "Waktu proses eksekusi yang pertama tuh bulan Mei, terjadilah pembatasan itu kan. Nah pagar itu roboh," ungkapnya. Pernyataan tersebut menjadi bantahan tegas atas kabar yang beredar soal dugaan perusakan yang ditujukan kepadanya.

Konsultasi dengan Kuasa Hukum

Karena pagar yang roboh dinilai berpotensi membahayakan, Atalarik akhirnya meminta saran dari kuasa hukumnya untuk merapikannya. Ia menyebut tidak ada niatan mengambil lahan ataupun melakukan tindakan lain yang melanggar hukum. "Saya syuting berapa hari pulang-pulang udah dirapikan. Ada yang inisiatif, gitu aja sih," tegasnya.

Ia pun menambahkan bahwa kondisi pagar memang dibiarkan roboh oleh pihak pelapor selama beberapa hari. Menurutnya, langkah perapian semata-mata dilakukan untuk keselamatan dan ketertiban di sekitar lokasi. "Tidak ada pengambilan (lahan), enggak ada apa," sambung Atalarik sembari menepis isu yang berkembang.

Kasus ini pun menyita perhatian publik, terlebih karena melibatkan sosok selebritas populer. Bagi sebagian orang, konflik lahan mungkin terdengar biasa, tapi jika dibalut kisah aktor kawakan, pasti jadi heboh teuing. Hal ini juga memunculkan pertanyaan tentang kompleksitas sengketa tanah di wilayah perkotaan.

Bagi Atalarik, kehadirannya di Polres Bogor adalah bagian dari menghormati proses hukum. Ia berharap kasus ini bisa diselesaikan secara adil, tanpa ada pihak yang dirugikan. Dengan sikap santai tapi tegas, ia menunjukkan bahwa persoalan pelik sekalipun bisa dihadapi dengan kepala dingin.

Pada akhirnya, kasus pagar roboh ini menjadi pelajaran penting soal pentingnya komunikasi dan penyelesaian sengketa lahan. Dari cerita Atalarik, publik bisa belajar bahwa kebenaran tidak selalu tampak di permukaan. Seperti pagar yang roboh karena angin, kadang persoalan besar punya sebab sederhana—tinggal kita mau melihat lebih jernih atau tidak.

0Komentar