Bayi mungil itu ditemukan sekitar pukul 04.00 WIB oleh salah satu warga yang sedang melintas dan mendengar suara tangisan lirih dari dalam masjid. Rasa penasaran berubah menjadi kaget ketika sumber suara itu ternyata berasal dari seorang bayi yang terbungkus kain sarung sederhana. Warga pun segera melapor ke RT dan pihak kepolisian setempat.
“Ditemukan sekitar jam 04.00 WIB oleh warga yang mendengar suara tangisan bayi. Kemudian dilaporkan ke pihak RT dan kepolisian,” jelas Ariani. Polisi yang tiba di lokasi segera mengevakuasi bayi tersebut ke RSUD Kota Bogor untuk pemeriksaan medis. Bayi itu kini berada dalam pengawasan tim medis, sementara polisi terus menelusuri siapa orang tua sang bayi.
Dini Hari yang Menggetarkan Hati
Situasi di sekitar masjid mendadak ramai sejak kabar penemuan itu menyebar. Banyak warga merasa iba dan terenyuh, apalagi mengetahui bayi itu diduga baru dilahirkan beberapa jam sebelumnya. “Kemudian bayi berjenis kelamin perempuan tersebut dibawa ke RSUD Kota Bogor untuk ditangani lebih lanjut dengan didampingi petugas dari polsek,” tambah Ariani.
Kanit Reskrim Polsek Bogor Barat, Ipda Imam Bachtiar, turut memberikan penjelasan. Menurutnya, bayi itu ditemukan dalam kondisi masih merah, dibungkus kain coklat dan sarung bermotif kotak kuning. Tak ada tanda pengenal atau surat yang menyertai bayi tersebut. “Kondisi saat ditemukan terbungkus dengan kain coklat dan sarung warna kuning motif kotak, serta tidak ada surat,” ujar Imam.
Warga sekitar pun banyak yang bersimpati, bahkan beberapa ibu-ibu menawarkan diri untuk membantu merawat sementara jika dibutuhkan. Ada rasa kasihan yang dalam, bercampur marah terhadap tindakan tega meninggalkan bayi di tempat ibadah. “Bayi berjenis kelamin perempuan yang diperkirakan baru lahir beberapa jam tersebut, dalam perawatan RSUD Kota Bogor,” lanjut Imam.
Warga dan Polisi Berharap Keajaiban
Kejadian seperti ini bukan pertama kalinya terjadi di wilayah Bogor. Namun, setiap kali muncul kasus bayi terlantar, selalu ada emosi campur aduk—antara iba, prihatin, dan keinginan kuat untuk menolong. Seorang warga bahkan menyebut kejadian ini sebagai “ujian batin masyarakat”, mengingat lokasinya di masjid—tempat yang seharusnya suci dan penuh kasih.
Polisi kini tengah mengumpulkan bukti dan memeriksa CCTV di sekitar masjid untuk mengidentifikasi pelaku. “Kami masih melakukan penyelidikan, mudah-mudahan ada titik terang,” ujar salah satu petugas di lokasi. Warga berharap agar kasus ini cepat terungkap dan sang bayi mendapatkan kehidupan yang lebih baik ke depan.
Di sisi lain, banyak netizen di media sosial turut menyuarakan empati. Mereka berharap bayi itu tumbuh menjadi anak yang kuat dan beruntung, meski awal hidupnya dimulai dengan kisah getir. “Naha aya anu sanggup ninggalkeun orok sakitu polosna?” tulis salah satu warganet, mencerminkan rasa heran dan sedih dalam bahasa Sunda yang kental maknanya.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kasih sayang tidak semestinya ditinggalkan di sudut masjid. Dalam setiap tangis kecil bayi, ada doa dan harapan besar untuk masa depan yang lebih baik. Semoga si mungil itu kelak tumbuh menjadi pribadi kuat—bagaikan cahaya subuh yang menembus gelapnya malam. 🌤️
0Komentar