TSd7TUO5TfC6BUM8BUr0BSz0
Light Dark
Empat Korban Warga Bogor Teridentifikasi di Kecelakaan Maut Tol Krapyak Semarang

Empat Korban Warga Bogor Teridentifikasi di Kecelakaan Maut Tol Krapyak Semarang

Daftar Isi
×


Kecelakaan maut terjadi di simpang susun Tol Krapyak, Kota Semarang, Jawa Tengah, dan langsung bikin publik syok berat. Insiden ini menewaskan 18 orang serta melukai delapan lainnya. Seluruh korban, baik meninggal maupun luka, telah diidentifikasi pihak kepolisian secara resmi, termasuk empat korban asal Bogor yang ikut terdampak tragedi ini.

Peristiwa tragis tersebut melibatkan bus PO Cahaya Trans yang mengalami kecelakaan pada Senin, 22 Desember 2025, sekitar pukul 00.45 WIB. Informasi ini disampaikan polisi usai melakukan olah tempat kejadian perkara dan pendataan korban. Kasus ini pun langsung trending dan jadi sorotan nasional, no debat.

Kronologi Kecelakaan di Simpang Susun Tol Krapyak

Berdasarkan keterangan kepolisian, kecelakaan bermula saat bus melaju dalam kondisi tak terkendali. Kendaraan besar itu kemudian menabrak pagar pembatas di Simpang Susun Krapyak, Jalan Tol Dalam Kota Semarang. Benturan keras menyebabkan bus mengalami kerusakan parah dan menimbulkan banyak korban jiwa di lokasi kejadian.

“16 penumpang meninggal dunia dan 17 dirawat karena mengalami luka-luka. 15 orang meninggal di lokasi dan satu orang meninggal saat menjalani perawatan medis di RS Tugu,” kata Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ribut Hari Wibowo, dalam keterangan tertulisnya Senin 22 Desember 2025.

Identitas korban meninggal dunia berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah hingga Jakarta. Mereka terdiri dari buruh, mahasiswa, ibu rumah tangga, petani, hingga wiraswasta. Nama-nama korban antara lain Sadimin, Srihono, Listiana, Sugimo, Haryadin, Mutiara, Wahyu, Ngatiyem, Yanto, Anis, Dwi, dan Endah, yang seluruhnya telah dipastikan identitasnya oleh polisi.

Empat Warga Bogor Jadi Korban Meninggal

Selain korban dari wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya, empat warga Bogor juga tercatat meninggal dunia dalam kecelakaan maut ini. Mereka adalah Saguh, Erna, Noviani, dan Anih. Keempatnya berasal dari Parung, Rancabungur, dan Kemang, Kabupaten serta Kota Bogor, yang kini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga masing-masing.

Polisi menyatakan proses penanganan korban terus dilakukan secara maksimal, termasuk koordinasi dengan rumah sakit dan keluarga korban. “Kami terus memberikan layanan terbaik. Kami turut berduka atas peristiwa ini,” kata Irjen Ribut Hari Wibowo. Tragedi ini jadi pengingat keras soal keselamatan transportasi, sebuah realita pahit yang tak bisa lagi dianggap sepele—auto bikin semua pihak harus lebih waspada.

0Komentar