TSd7TUO5TfC6BUM8BUr0BSz0
Light Dark
Rans Simba Bogor Tancap Gas Sambut IBL 2026 dengan Skuad Segar dan Ambisi Baru

Rans Simba Bogor Tancap Gas Sambut IBL 2026 dengan Skuad Segar dan Ambisi Baru

Daftar Isi
×


Rans Simba Bogor resmi memperkenalkan skuad untuk menghadapi IBL 2026 lewat acara launching tim di Bogor yang berlangsung hangat dan penuh semangat. Klub milik Raffi Ahmad itu kembali mengusung ambisi gede setelah musim sebelumnya sukses menembus semifinal, sebuah pencapaian yang dianggap jadi modal penting untuk perjalanan anyar.

Pada IBL 2025, Rans Simba menunjukkan perjalanan yang cukup ngeunah dengan performa stabil sepanjang musim reguler. Surliyadin dan para punggawa menutup kompetisi dengan 20 kemenangan serta hanya enam kali kalah, sebuah catatan yang mengunci posisi tiga klasemen dan menguatkan reputasi mereka sebagai tim yang konsisten di papan atas.

Konsistensi tersebut berlanjut ke babak play-off, di mana Rans Simba kembali menampilkan karakter kompetitif saat menembus semifinal. Langkah mereka akhirnya terhenti oleh Dewa United yang tampil sebagai juara, meski Rans sempat memaksakan perlawanan ketat dalam seri yang berakhir 1-2, menunjukkan mentalitas teu sieun dalam tekanan.

Menghadapi musim 2026, manajemen Rans Simba memutuskan melakukan perubahan signifikan di sektor pelatih untuk memaksimalkan potensi skuad. Posisi nakhoda kini ditempati Brian Rowsom yang sebelumnya memiliki pengalaman bersama CLS Knights, sehingga kehadirannya dianggap dapat memberikan sentuhan berbeda dalam strategi permainan tim.

Komposisi Pemain Lokal dan Arah Baru Tim

Rans juga memperkenalkan komposisi anyar di daftar pemain lokal dengan menghadirkan Habib Titoaji, Reggie William Mononimbar, dan Fisyaful Amir sebagai bagian dari regenerasi tenaga. Klub tetap mempertahankan dua pemain asing, KJ Buffen dan Aaron Fuller, yang menjadi tumpuan utama dalam produktivitas musim sebelumnya dan dinilai masih ideal untuk struktur permainan.

"Tahun ini kita sudah bisa masuk semifinal. Mudah-mudahan tahun ini, insyaallah targetnya tetap semifinal tapi mudah-mudahan kepeleset menjadi juara," ujar Raffi Ahmad.

Jelang kompetisi baru, Rans juga mengonfirmasi perpisahan dengan pemain naturalisasi Devon van Oostrum. Regulasi baru yang menyetarakan status naturalisasi dengan pemain asing menjadi alasan utama di balik keputusan tersebut yang dinilai cukup berat namun harus dijalankan demi keseimbangan roster.

"Ada satu regulasi yang akhirnya kita berpisah. Tapi silaturahminya tidak hanya sebatas hubungan kerja. Kita sangat mengapresiasi Devon yang sudah menjadi simbol Rans Simba," kata Raffi Ahmad.

Raffi juga membuka kemungkinan bahwa Devon masih bisa kembali memperkuat tim pada pertengahan musim apabila situasinya memungkinkan. Hingga kini klub belum mengumumkan satu pemain asing tambahan yang akan melengkapi slot roster, menandai adanya ruang manuver yang masih terbuka untuk memperkuat kedalaman skuad.

Kembalinya Dito Ariotedjo dan Stabilitas Kepengurusan

Selain mendatangkan pemain anyar, Rans Simba Bogor juga menyambut kembalinya Dito Ariotedjo yang kembali aktif dalam struktur manajemen setelah sebelumnya vakum karena tugasnya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga. Kehadiran Dito disebut memberi nuansa segar untuk tata kelola klub yang kini memasuki tahun kelima berdiri.

"Saya sudah dua sampai tiga tahun off. Alhamdulillah bisa balik lagi. Klub ini memasuki tahun kelima. Alhamdulillah dari awal kita bangun kita sudah memprediksi di tahun kelima semifinal. Tapi Allah memberikan anugrah lebih cepat bisa semifinal di tahun keempat," ucap Dito.

Sementara itu, kedatangan Brian Rowsom turut menciptakan energi baru bagi para pemain. Latihan awal yang dipimpin Rowsom disebut menumbuhkan kepercayaan diri tim untuk kembali bersaing di papan atas IBL dengan pendekatan latihan yang lebih rapi dan fokus pada pengembangan kualitas individu serta kolektivitas.

"Persiapan pelatih sudah datang kita sudah mulai latihan dengan coach baru selama dua hari. Kita senang dan siap berjuang demi musim depan dengan target semifinal lagi atau lebih musim lalu," tutur Fisyaful.

"Saya lihat tim yang bagus dari awal terbentuk dan terus membaik. Setiap musim meningkat prestasinya. Fasilitasnya yang lengkap juga jadi salah satu alasan. Saya siap menghadapi target yang dipatok musim depan," imbuh Fisyaful.

Dengan komposisi baru, pelatih baru, dan energi segar di manajemen, Rans Simba Bogor tampak siap menjemput musim 2026 dengan optimisme menggelegar—ibarat tim yang bukan hanya memburu kemenangan, tapi juga ingin meninggalkan jejak panjang yang matak reueus bagi publik Bogor. Sebuah perjalanan baru yang terasa seperti babak petualangan dengan akhir yang masih penuh kejutan.

0Komentar