Bogor Lakukan Uji Drone Pintar untuk Pertanian


Pusat Teknologi Penerbangan (Pustekbang), bagian dari Organisasi Penerbangan dan Antariksa (ORPA) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menguji drone pintar untuk pertanian di Desa Gobang, Kecamatan Rumpin, Bogor. Drone ini dibekali bermacam sensor untuk memantau siklus perkembangan tanaman padi.

Dengan mengaplikasikan drone jenis quadrotor pada ketinggian kurang dari 100 meter, Tim Drone Pustekbang secara periodik setiap 10 hari sekali memotret dan memantau perkembangan tanaman padi seluas 15 Ha di Kampung Lebak Haur.

"Kegiatan foto udara pada areal tanaman padi di desa Gobang, Rumpin ini secara intens kami lakukan guna mengumpulkan sejumlah data lapangan. Data tersebut berupa hasil pengujian smart sensor yang kami aplikasikan pada drone smart farming, yang meliputi data NDVI dan data NDRE," kata Adi Wirawan selaku Group Leader Drone Pertanian Presisi Pustekbang, dikutip dari website Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Selasa (5/10/2021).

Data NDVI (Normalized Difference Vegetation Index), adalah indeks yang menggambarkan tingkat kehijauan suatu tanaman, dan data NDRE (Normalized Difference Red Edge), yaitu metrik yang digunakan untuk menganalisis apakah gambar yang diperoleh dari sensor gambar multispectral mengandung vegetasi yang sehat atau tidak.

Adi berharap, hasil olahan data ini ke depannya akan dapat digunakan oleh pihak terkait, dalam hal ini dinas pertanian Kabupaten Bogor sebagai data yang mendukung validasi kondisi kesehatan tanaman padi di lapangan. Data ini sekaligus juga dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam melakukan pengendalian selama masa tanam.

Waktu pengambilan data lapangan melalui drone dilakukan secara periodik setiap 10 hari, mensinkronkan dengan jadwal pencitraan satelit Sentinel 2, sehingga dapat dilakukan perbandingan dengan data satelit.

Ditambah data dukung yang valid, peneliti Pustekbang berharap dapat memberikan gambaran yang lebih sesuai mengenai kondisi perkembangan tanaman padi di lapangan. Dengan demikian, aktivitas pemeliharaan tanaman padi dapat dilakukan dengan lebih efisien dan presisi, baik itu aktivitas pemupukan, maupun aktivitas penyemprotan hama dapat lebih menyesuaikan dengan kondisi riil di lapangan.

Sumber: detik

0 Komentar